Free Template blogger editchil v1.1 Full ads

Setelah kemarin edikomputer merilis template blogger editchil v.1.0 dan kali ini adalah lanjutan template versi berikutnya yaitu editchil v1.1 yang dirancang untuk anda yang menggunakan iklan adsense, template ini sangat cocok untuk bisnis online, khususnya anda yang memiliki akun adsense seperti google adsense dan sejenisnya template ini juga support untuk adsense local seperti kliksaya, adsensecamp, ppcindo dll.

template platform : Blogger
Template: editchil full ads
Name: editchil
URL: http://www.edikomputer.com/
author : www.edikomputer.com
design : web edikomputer
url : http://web.edikomputer.com/
version : 1.1

template blogger editchil v1.1 ini ini disediakan gratis untuk para blogger, buat kamu yang menggunakan engine blogger bisa menggunakan template ini

Deskripsi template :
warna biru dengan dominasi kuning, 2 column, 2 sidebar kanan dengan lebar 300px dan 125px, dilengkapi juga halaman navigasi


  
DEMO | DOWNLOAD (Comming soon)
selengkapnya ...

Perbedaan Subdomain, Addon Domain, dan Park Domain

Banyak yang sering menanyakan perbedaan antara Subdomain, Addon Domain, dan Park Domain. Perbedaan antara subdomain, Addon Domain, dan Park Domain sangat jelas sehingga tidak akan membingungkan jika sudah mengerti.

Subdomain
Subdomain adalah bagian dari domain utama dan bisa dibuat sebebas mungkin tanpa perlu membeli lagi domain.
Subomain sering digunakan untuk membedakan fungsi atau bagian dari web. Kita ambil contoh saja dari web dapurhosting.com. Dapurhosting.com adalah nama domain dan memiliki beberapa subdomain:

blog.dapurhosting.com, blog adalah subdomain yang kami gunakan untuk sebagai web blog kami.
secure.dapurhosting.com, secure merupakah bagian dari domain dapurhosting.com dimana akses ke sana telah diberikan fitur secure (SSL) dan digunakan untuk member area.
faq.dapurhosting.com, digunakan untuk Frequent Ask Question kami.

Addon domain
Addon domain adalah domain yang ditambahkan ke hosting domain utama dan diarahkan ke sub-direktori sebuah website sehingga domain tersebut akan menampilkan isi web dari sub-direktori itu.
Addon domain digunakan kalau ingin menampilkan beberapa web dalam satu hosting. Dengan fitur ini anda hanya perlu membeli nama domain lagi dan ditambahkan ke hosting anda dan anda akan mempunyai 2 web yang aktif dengan isi berbeda.

Parked domain
Parked domain adalah domain yang diparkirkan ke atas domain utama sehingga pada saat domain tersebut diakses akan menampilkan web domain utama.
Diharapkan dengan artikel ini anda dapat membedakan Subdomain, addon Domain, dan Park Domain. 

selengkapnya ...

Cara Backup dan Restore database MySQL

Biasanya backup dan restore data dilakukan menggunakan phpMyAdmin baik XAMPP ataupun sejenisnya. Akan tetapi untuk data yang besar akan terasa lama untuk proses backup. Begitu juga sebaliknya untuk restore atau import data juga dibatasi hanya beberapa MB (Mega Byte). Bagaimana dengan ukuran data yang sampai dengan GB (Giga Byte). Backup data dapat dilakukan melalui console atau command. Langsung saja. Backup database dapat dilakukan dengan dua cara yaitu manual dan otomatis
.
1.Secara Manual

a. Backup data
#dump schema only
mysqldump -u root --no-data -p gsm > skema_gsm_prod_01012010.sql
# dump data only
mysqldump -u root --disable-keys --no-create-info -p gsm > data_gsm_prod_01012010.sql
#dump schema dan data
mysqldump -u root -p gsm > completedata_gsm_prod_01012010.sql

b. Restore data
#restore dump schema only
mysql -u root -p gsm < skema_gsm_prod_01012010.sql
# restore dump data only
mysql -u root -p gsm < data_gsm_prod_01012010.sql
#restore dump schema dan data
mysql -u root -p gsm < completedata_gsm_prod_01012010.sql

2. Secara Otomatis

Dapat menggunakan third party tool seperti MySQL Administrator ver. 1.0.13.

a. Backup data
Berikut adalah langkah-langkah yang harus diambil untuk melakukan konfigurasi proses backup secara terjadwal :
1. Jalankan MySQL Administrator.
2. Pilih koneksi yang akan digunakan, bila belum tersedia dapat membuat koneksi baru dengan mengklik tombol pada Connection.
3. Setelah menentukan koneksi yang akan digunakan maka lanjutkan dengan mengklik OK.
4. Setelah MySQL Administrator terhubung dengan database server maka selanjutnya pilih menu Backup.
5. Maka tab yang akan aktif pertama kali adalah Backup Project.
6. Klik New Project, lalu isikan proyek backup yang akan dilakukan pada isian Project Name (contoh diisi dengangsm_backup). Kemudian pilih Schemata yang ingin dilakukan proses backup (misal yang dipilih adalah gsm).
7. Selanjutnya pilih tab Advanced Options.
8. Aktifkan pilihan Backup selected Schemata completely.
9. Aktifkan pilihan Add DROP TABLE Statements.
10. Selanjutnya pilih tab Schedule.
11. Aktifkan pilihan Schedule this backup project.
12. Isikan Target Directory dengan direktori yang anda inginkan untuk menyimpan file backup.
13. Isi Filename dengan nama file yang akan menjadi file hasil backup.
14. Tentukan waktu eksekusi pada isian Execution Time.
15. Dan juga tentukan jam berapa proses backup berjalan dengan mengisi data Time.
16. Klik Save Project untuk menyimpannya.

Catatan :
Bila anda belum menentukan metode penyimpanan password maka anda harus mengisinya terlebih dahulu.

b. Restore data

Berikut adalah langkah-langkah yang harus diambil untuk melakukan proses restore database :
1. Jalankan MySQL Administrator.
2. Pilih koneksi yang akan digunakan untuk melakukan koneksi dengan database.
3. Setelah MySQL Administrator telah terhubung dengan database maka pilih menu Restore.
4. Secara default tab yang pertama aktif adalah General.
5. Isi File to restore dengan mengklik Open Backup File, lalu pilih Target Schema dengan Original Schema,kemudian aktifkan pilihan Create database(s) if they don’t exist.
6. Untuk memeriksa file backup tersebut dapat dilakukan dengan mengklik tab Restore Content.
7. Untuk menganalisa file backup tersebut dapat dilakukan dengan mengklik Analyze Backup File Content danMySQL Administrator akan menganalisa file tersebut.
8. Setelah anda yakin untuk melakukan proses restore maka lakukan dengan mengklik Start Restore.
OK... Selamat belajar ya... :)
selengkapnya ...

Membangun Web Server dengan Apache

Tanpa perlu dikatakan lagi Apache merupakan web server yang populer. Dengan pangsa pasar lebih dari 50% dan jumlah pengguna yang mencapai jutaan, maka tidak mengejutkan jika Apache mempunyai kemampuan yang luas. Di tambah lagi dengan lisensinya yang open source, cakupan modul dan patch untuk Apache menjadikannya platform yang ideal bagi hampir semua kebutuhan web hosting.

1. Download Apache

Kita akan menginstal seluruhnya dari source, bukan menggunakan paket dari suatu distribusi. Pada waktu menginstal dari source, tidak boleh ada Apache yang diinstal pada sistem. Anda bisa saja mempunyai lebih dari satu instalasi, Apache bisa saja tetapi hal ini biasanya tidak dilakukan kecuali Anda tahu apa yang dilakukan dan mengetahui cara kerja Apache untuk melakukan perbaikan jika mereka sedikit kebingungan. Apache didistribusikan dihttp://httpd.apache.org/, dan kita perlu men-download file httpd-2.0.49.tar.gz dari http://httpd.apache.org/dist/httpd. Kita tidak akan meng-compile modul pihak-ketiga saat ini, walaupun menyimpan source code mereka cukup berguna.

2. Konfigurasi Apache

Setelah mendapatkan file tarball, kita perlu membuka (untar) dan meng-compile-nya sesuai kebutuhan. Kita ingin sebagian besar di-compile, tetapi kita tidak ingin sistem me-load DSO (Dynamic Shared Objects). Di samping
itu, kita juga ingin beberapa modul tambahan yang tidak di-compile secara default. Apache dikonfigurasi dengan script ‘./configure’, tetapi kita perlu memberi option tambahan untuk memberitahu apa yang ingin di-compile olehnya: ./configure prefix=/usr/local/apache2--enable-module=so — enable-module=rewrite —enable-module=proxy.

3. Instal Apache

Setelah selesai membuat semua Makefiles, kita dapat meng-compile dan menginstalnya dengan perintah: make && make install. Ini akan menginstal semuanya ke dalam /usr/local/apache2, dengan beberapa subdirektori untuk berbagai elemen Apache. Yang perlu diperhatikan di sini adalah direktori ‘bin’ yang berisi biner Apache dan direktori ‘etc’ yang berisi file konfigurasi. Jika menggunakan konfigurasi default, untuk menjalankannya kita perlu file ‘apachetl’ yang ada di direktori ‘bin’ Ini merupakan program utama yang akan kita gunakan untuk mengontrol instalasi Apache, menjalankan dan menghentikan Apache, serta mengecek konfigurasi.

4. Jalankan Apache

Untuk menjalankan Apache dapat dilakukan dengan perintah: /usr/local/apache2/bin/apachetl start. Secara default, Apache mendengarkan port 80, dan kita harus menjalankannya sebagai root, jika tidak ia tidak dapat mendengarkan port tersebut. Setelah Apache mengikat dirinya ke port tersebut, ia akan mengganti uid dan gid-nya—biasanya menjadi user ‘nobody’ dan grup ‘nobody’— tetapi di dalam konfigurasi kita dapat menggantinya sesuai keinginan.

5. Periksa Instalasi

Jika instalasi Apache Anda berfungsi, Anda bisa memasukkan alamat ‘http://localhost’ pada browser dan akan melihat halaman default, yang memberi selamat karena sudah berhasil menjalankan Apache. Apapun hostname yang kita gunakan untuk mengakses server, ia akan memberikan halaman yang sama, tetapi kita ingin ‘www.pcmedia.co.id’ memberikan halaman yang berbeda dengan ‘www.pcmedia.net’, jadi kita perlu mengonfigurasi Apache untuk menangani mereka secara terpisah. Meng- hosting lebih dari satu situs pada Apache server dikenal dengan virtual hosting, dan pada waktu kita menjalankan virtual hosting berdasarkan nama
situs dikenal dengan ‘name based’ virtual hosting.

6. Jalankan Virtual Hosting

Untuk menjalankan virtual hosting, pertama kita harus memilih alamat IP yang digunakan untuk virtual hosting. Biasanya, yang digunakan alamat IP publik, tetapi itu semua bergantung kepada alamat IP yang dituju oleh user
pada waktu mengakses situs Anda. Kita gunakan option ‘NameVirtualHost’ yang memberitahu Apache bahwa kita ingin menggunakan name-based virtual hosting pada suatu IP. Konfigurasai Apache terdapat dalam /usr/local/apache2/conf/httpd.conf, yang dapat kita edit dengan editor apapun yang kita suka. Pada bagian akhir file httpd.conf, tambahkan : NameVirtualHost 10.1.1.5:80.

7. Konfigurasi Virtual Hosting

Untuk setiap virtual host, kita perlu membuat DocumentRoot terpisah. Jika kita punya ‘www.pcmedia.net’ dengan DocumentRoot di /home/gunung/public_html, pada waktu kita mengakses http://www.pcmedia.net/index.html, server akan mengirim /home/gunung/public_html/index.html ke client. Konfigurasi virtual host
yang paling dasar adalah sebagai berikut:
ServerNamewww.pcmedia.net
DocumentRoot /home/gunung/public_html

8. Atur Detail Direktori

Hampir semua option yang dimasukkan ke dalam konfigurasi utama Apache dapat dimasukkan ke . adalah salah satu pilihan konfigurasi Apache yang membatasi akses file dan apa yang dapat dilakukan web server pada sistem utama. Jika kita hanya memasukkannya dalam , ia hanya berlaku untuk itu, jika tidak ia akan berlaku untuk semua virtual host. Tambahkan entri berikut:

Options Indexes Includes
AllowOverride
All Order allow,
deny Allow from all

9. Blokir Akses yang Tidak Diinginkan

‘Order’ mengatur urutan pengecekan ‘Deny’ dan ‘Allow’. Karena kita mempunyai ‘Allow from all’ dan tidak mempunyai entri ‘Deny’, maka semua orang dapat mengakses direktori tersebut. Kita dapat memblokir direktori
berdasarkan IP, jadi jika kita tidak ingin suatu alamat tertentu mengakses situs kita (misalkan dari jaringan 10.3), tambahkan: Deny from 10.3.0.0/16 sehingga entri pada langkah sebelumnya menjadi: Order allow,deny

10. Tes Apache

Apache dilengkapi dengan benchmark utility bernama ‘ab’, yang ternyata singkatan dari ‘Apache Benchmark’. Menggunakan ab tidak sulit, karena kita cukup menentukan berapa banyak request yang akan dilakukan dan ke mana. Untuk 100 requet ke ‘localhost’, kita hanya perlu melakukan: /usr/local/apache2/bin/ab -n 100http://lo calhost/. Kita juga dapat menentukan tingkat concurrency, yaitu jumlah HTTM request yang akan dilakukan pada satu waktu. Untuk melakukan 100 request, 10 sekaligus, kita dapat menjalankan: /usr/local/apache2/. Paket Apache

Kita telah memilih untuk menginstal Apache dari source-nya, tetapi hampir semua distribusi Linux menyediakan Apache dalam format mereka sendiri. Sayangnya, ini dapat sedikit mempersulit jika kita tidak menggunakan modul dari paket mereka, karena mereka biasanya diinstal pada lokasi yang tidak lazim dan konfigurasinya dibagi ke beberapa file yang berbeda, yang dapat mempersulit pencarian option.
selengkapnya ...

Traffic pada Hosting

website, Traffic (atau bisa juga disebut Bandwith) dapat diartikan dengan ukuran dari transfer data yang telah dilakukan oleh website anda. Jumlah traffic yang telah terpakai ditentukan oleh jumlah pengunjung , banyaknya halaman yang dikunjungi pada website anda dan bagaimana website anda ditampilkan.
Informasi mengenai traffic pada website anda dapat dilihat di Cpanel. (http://namadomainanda/cpanel atau http://cpanel.namadomainanda/)
STATS VISITOR
Setelah sukses login cPanel, anda tinggal mengakses menu Logs->Awstats.
Lihat Gambar 1.1

Kemudian, anda memilih domain anda. Untuk lebih jelas, anda dapat lihat gambar 1.2
statTunggu sampai proses page selesai. Selanjutnya anda akan diperlihatkan statistik tentang, data pengunjung, keyword yang dipakai oleh pengunjung sehingga sampai di web anda dan lain sebagainya.
STATS BANDWIDTH
Setelah anda berhasil login, anda dapat langsung mengakses menu Logs->Bandwidth.
Lihat Gambar 1.3

Tunggu sampai proses load page selesai. Kemudan, anda akan melihat secara mendetail berapa quota bandwidth yang telah terpakai dan masih banyak lagi.
Apa itu bandwith limit?
Perusahaan hosting biasanya memberikan batasan tertinggi untuk bandwith yang akan digunakan pada sebuah website, tergantung dari paket2 yang ditawarkan).misalnya paket Basic hosting 50 MB di http://idwebhost.com, menawarkan bandwith limit yang bisa terpakai perbulannya adalah 1 GB. Artinya jika website anda menggunakan paket profesional hosting 50 Mb, maka batasan untuk bandwith adalah 1GB/bln. Apabila website anda melewati batasan bandwith 1GB, maka pengunjung tidak akan dapat mengakses website anda.
Batasan ini berlaku perbulan, artinya jika bulan ini website anda telah melewati batasan bandwith yang diberikan, maka bulan depannya, website anda sudah dapat diakses lagi (bandwith akan dihitung kembali mulai dari 0).
Anda dapat merequest untuk upgrade paket (dengan bandwith yang lebih besar tentunya), kepada perusahaan hosting anda,apabila terjadi overlimit pada bandwith di website anda.

Apa saja yang dapat mempengaruhi traffic Anda?
1. tampilan website yang “wah”
Anda tentu saja ingin website Anda tampil indah dan menarik. Namun tentu saja ada konsekuensinya untuk traffic. 1 kali loading website, akan menghabiskan traffic sesuai dengan besarnya halaman yang diload (dihitung berdasarkan Byte).
2. upload dan download
Proses upload dan download yang dilakukan pada website Anda juga berpengaruh pada traffic. Semakin banyak anda melakukan upload/download, maka semakin besar jumlah traffic yang akan terpakai.
3. pop dan smtp
Jika Anda menggunakan software e-mail client (cth: Outlook Express, Eudora) untuk menerima dan mengirim e-mail, maka untuk menarik e-mail ke komputer Anda (dengan menggunakan pop3) atau mengirimkan e-mail (smtp) akan mengorbankan traffic Anda.

Gambar 1.1


Gambar 1.3
Gambar 1.2
selengkapnya ...
 
© Copyright web.edikomputer.com™ 2011 - All rights reserved.

Design by : edikomputer template editchil v.1.1